Langsung ke konten utama

Suku Bunga BI Bertahan 5,75 Persen, Permintaan Hunian di Jakarta Naik 3,2 Persen

 

Keputusan Bank Indonesia (BI) Juni 2023 lalu yang memutuskan suku bunga acuan di level 5,75 persen selama semester I 2023, berdampak positif bagi sektor properti.

thepropertycom (Jakarta). Dengan bertahannya suku bunga di angka 5,75 persen disertai menguatnya nilai rupiah, maka pertumbuhan ekonomi terutama di sektor swasta, akan tetap terjaga. Kebijakan suku bunga Bank Indonesia ini, ikut mendorong permintaan terhadap hunian semakin meningkat. 

Hal ini terlihat dari permintaan hunian di wilayah-wilayah lain di luar Jabodetabek terus meningkat secara perlahan. 

Baca Juga Klik: Pengembang Properti Membidik Parung Panjang Bogor, Jawa Barat

Saat harga hunian di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mengalami kenaikan rata-rata 2,6 persen secara kuartalan dan 11,8 persen secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini, rata-rata kenaikan harga hunian di lima wilayah Jakarta, Pusat, Utara, Timur, Selatan, dan Barat hanya tercatat sekitar 0,2 persen secara kuartalan dan 3,2 persen secara tahunan.

Kenaikan harga yang relatif rendah ini disertai suplai hunian yang bertambah. Indeks suplai hunian tercatat meningkat sebesar 2 persen secara kuartalan dan 9,1 persen secara tahunan.

Baca Juga Klik: Hukum Ekonomi Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Properti di Jabodetabek

Pertumbuhan suplai ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan suplai secara nasional.[redtp16/foto:doc-ist]




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SiteMinder's Hotel Booking Trends, Wisatawan Internasional ke Indonesia Meningkat Tahun 2023

Laporan tahunan SiteMinder Hotel Booking Trends mengungkapkan, wisatawan internasional ke Indonesia meningkat tahun 2023. thepropertycom (Jakarta) - SiteMinder, platform software yang membuka potensi pendapatan penuh dari hotel, telah meluncurkan laporan tahunan SiteMinder Hotel Booking Trends. Laporan menarik ini didasarkan pada analisis baru terhadap lebih dari 115 juta reservasi akomodasi tahun 2023 di seluruh dunia. Akomodasi di Indonesia tampak unggul dalam hal peningkatan kedatangan wisatawan internasional, lamanya wisatawan menginap di properti tersebut, serta waktu rata-rata pemesanan jika dibandingkan dengan hotel-hotel lain secara global. Temuan dari SiteMinder’s Hotel Booking Trends mengungkapkan, jumlah pengunjung internasional meningkat sebagai persentase dari semua kedatangan di hotel di Indonesia. Sebanyak 86 persen kedatangan di hotel berasal dari wisatawan internasional pada tahun 2023, meningkat dari 77% pada tahun 2022 dan 33% pada tahun 2021. Market Vice Preside

Jreng...!!! Ini 4 Produk Keluaran AQUA Elektronik Tahun 2024

Produk AQUA Elektronik diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap keluarga Indonesia.  propertycom , (Jakarta) - AQUA Elektronik gelar 4 produk premium berteknologi tinggi. Sebagai bagian dari Haier Group, AQUA Elektronik telah bertransformasi menjadi perusahaan yang menciptakan produk-produk elektronik berkelas high-end premium product. Peluncuran 4 produk elite AQUA dilakukan Jum’at siang (20/1/2024) di Jakarta.  Keempat produk premium yang diluncurkan itu adalah kulkas AQR-CTD746RAG(BK) yang menyediakan fitur Smart Control with Colorful Screen. Koneksi wifi yang ada pada kulkas ini dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol suhu dan mengatur isi kulkas langsung dari ponsel, plus dilengkapi dengan desain panel layar sentuh yang lebih berwarna. Selain itu fitur ABT Pro dapat menguraikan bakteri dan molekul bau menjadi karbon dioksida dan air, membunuh hingga 99,9% bakteri dan mencegah kontaminasi bahan. Lalu dengan teknologi Fresher Shield, kulkas ini mampu secara otomatis menge

Kendala Pembangunan Perumahan Rakyat Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045

Menjamurnya pengembang properti di Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek merupakan dampak nyata, atas meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap rumah dari tahun ke tahun.  Namun, dalam kenyataannya, pemerintah belum mampu memenuhi backlog perumahan rakyat di tahun 2023 yang mencapai 12,7 juta. Selain itu, rumah yang memenuhi standar layak huni, masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan Pemerintah dalam menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, diuraikan bahwa rumah layak huni dan terjangkau oleh rakyat, harus memenuhi beberapa syarat diantaranya keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan serta lingkungan yang sehat.  Keberadaan UU diatas menjadi kendala sekaligus dilema bagi sejumlah pengembang, karena pembangunan rumah layak huni membutuhkan biaya tinggi. Ini terjadi akibat naiknya harga bahan material bangunan, mahalnya biaya pembelian dan pembebasan lahan di seputar Jabodetabek