Melemahnya minat beli dan sewa konsumen terhadap unit apartemen, membuat harga apartemen primary (baru) stagnan, sedangkan apartemen secondary (seken) mengalami koreksi harga sekitar 30 persen.
thepropertycom (JAKARTA). Kondisi pasar apartemen memang sedang lesu. Hal ini terjadi akibat belum pulihnya pandemi Covid-19, ditambah lagi karena pasokan apartemen yang berlimpah namun minim peminat.
Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi), Lukas Bong, mengakui bahwa pada saat pandemi Covid-19 hingga akhir tahun 2022, banyak pemilik apartemen secondary yang menjual rugi unitnya.
Hal ini terjadi karena sepi penyewa dan biaya service charge yang naik sehingga menjadi beban pemilik unit apartemen. Sepanjang tahun ini, belum ada supply atau pasokan apartemen baru yang masuk di pasaran.
Kendati pasar apartemen melemah, menurut Lukas Bong, dia meyakini bahwa dalam waktu tidak terlalu lama, pasar apartemen akan kembali booming, karena masih tingginya kebutuhan konsumen terhadap hunian.
Seiring pandemi yang terus melandai, pasar apartemen mulai menunjukan kinerja bisnis yang semakin baik, kendati secara pertumbuhan masih sangat lambat.[redtp16]
Komentar
Posting Komentar