Langsung ke konten utama

Industri Properti Sumbang 60 Persen Emisi Karbon, Pengembang Wajib Terapkan Hunian Ramah Lingkungan Hidup

 

Pengembang properti memiliki tanggungjawab yang tidak kecil mengingat sejumlah studi menunjukkan bahwa industri properti menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon

thepropertycom (JAKARTA). Belum lama ini, Jones Lang LaSalle, perusahaan finansial dan real estate, dalam hasil penelitiannya di 32 kota di dunia, menemukan bahwa sektor real estate menyumbang rata-rata 60 persen dari keseluruhan emisi karbon. 

Ini terjadi karena Industri properti menggunakan bahan bangunan, seperti semen yang memberikan pengaruh sebesar 7 persen terhadap karbondioksida secara global. 


Pengembang properti di Indonesia tak hanya berlomba menyediakan hunian, namun wajib turut serta menjaga lingkungan hidup atau go green sesuai kesepakatan The Bangkok Goals for the Bio-Circular Green Economy. 

Dengan angka backlog yang masih tinggi, penerapan konsep bangunan hijau dan ramah lingkungan hidup, menjadi kewajiban bagi pengembang dalam setiap membangun kawasan hunian. 


Pemerintah bersama-sama dengan seluruh pengembang properti harus terus mengkampanyekan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan green building. 


Konsep bangunan hijau tidak hanya sekadar memberikan luasan yang besar bagi ruang hijau, tetapi juga melakukan pengelolaan air hujan maupun air limbah hunian, untuk menjadi cadangan air berkualitas bagi lingkungan perumahan.[redtp16]



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SiteMinder's Hotel Booking Trends, Wisatawan Internasional ke Indonesia Meningkat Tahun 2023

Laporan tahunan SiteMinder Hotel Booking Trends mengungkapkan, wisatawan internasional ke Indonesia meningkat tahun 2023. thepropertycom (Jakarta) - SiteMinder, platform software yang membuka potensi pendapatan penuh dari hotel, telah meluncurkan laporan tahunan SiteMinder Hotel Booking Trends. Laporan menarik ini didasarkan pada analisis baru terhadap lebih dari 115 juta reservasi akomodasi tahun 2023 di seluruh dunia. Akomodasi di Indonesia tampak unggul dalam hal peningkatan kedatangan wisatawan internasional, lamanya wisatawan menginap di properti tersebut, serta waktu rata-rata pemesanan jika dibandingkan dengan hotel-hotel lain secara global. Temuan dari SiteMinder’s Hotel Booking Trends mengungkapkan, jumlah pengunjung internasional meningkat sebagai persentase dari semua kedatangan di hotel di Indonesia. Sebanyak 86 persen kedatangan di hotel berasal dari wisatawan internasional pada tahun 2023, meningkat dari 77% pada tahun 2022 dan 33% pada tahun 2021. Market Vice Preside

Jreng...!!! Ini 4 Produk Keluaran AQUA Elektronik Tahun 2024

Produk AQUA Elektronik diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap keluarga Indonesia.  propertycom , (Jakarta) - AQUA Elektronik gelar 4 produk premium berteknologi tinggi. Sebagai bagian dari Haier Group, AQUA Elektronik telah bertransformasi menjadi perusahaan yang menciptakan produk-produk elektronik berkelas high-end premium product. Peluncuran 4 produk elite AQUA dilakukan Jum’at siang (20/1/2024) di Jakarta.  Keempat produk premium yang diluncurkan itu adalah kulkas AQR-CTD746RAG(BK) yang menyediakan fitur Smart Control with Colorful Screen. Koneksi wifi yang ada pada kulkas ini dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol suhu dan mengatur isi kulkas langsung dari ponsel, plus dilengkapi dengan desain panel layar sentuh yang lebih berwarna. Selain itu fitur ABT Pro dapat menguraikan bakteri dan molekul bau menjadi karbon dioksida dan air, membunuh hingga 99,9% bakteri dan mencegah kontaminasi bahan. Lalu dengan teknologi Fresher Shield, kulkas ini mampu secara otomatis menge

Kendala Pembangunan Perumahan Rakyat Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045

Menjamurnya pengembang properti di Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek merupakan dampak nyata, atas meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap rumah dari tahun ke tahun.  Namun, dalam kenyataannya, pemerintah belum mampu memenuhi backlog perumahan rakyat di tahun 2023 yang mencapai 12,7 juta. Selain itu, rumah yang memenuhi standar layak huni, masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan Pemerintah dalam menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, diuraikan bahwa rumah layak huni dan terjangkau oleh rakyat, harus memenuhi beberapa syarat diantaranya keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan serta lingkungan yang sehat.  Keberadaan UU diatas menjadi kendala sekaligus dilema bagi sejumlah pengembang, karena pembangunan rumah layak huni membutuhkan biaya tinggi. Ini terjadi akibat naiknya harga bahan material bangunan, mahalnya biaya pembelian dan pembebasan lahan di seputar Jabodetabek