Tingkat kunjungan mal meningkat, harga sewa ritel bakal naik. Tingkat hunian berada di level 65,9 persen untuk kelas menengah, dan 47 persen untuk menengah bawah
thepropertycom (JAKARTA). Tingkat okupansi di sektor ritel telah memasuki era pemulihan. Namun, kondisi tersebut tidak seiring dengan harga sewa ruang ritel yang saat ini masih lebih rendah dibandingkan dengan harga sewa prapandemi.
Berdasarkan data Colliers Indonesia, okupansi pusat perbelanjaan di Jabodetabek masih berada di bawah 70 persen pada kuartal I/2023. Adapun, rata-rata hunian mal di Jakarta masih berada di angka 69 persen. Sementara itu, rata-rata hunian mal di Bodetabek sebesar 68,8 persen.
Senior Associate Director Colliers, Ferry Salanto, mengatakan rendahnya tingkat okupansi ruang ritel saat ini disebabkan oleh kinerja dari setiap tipe dari shopping center yang tidak merata. "Tingkat okupansi antara mal kelas atas dan menengah bawah cukup jomplang," kata Ferry, dikutip Senin (10/4/2023).
Dalam laporannya, kinerja tingkat hunian pusat perbelanjaan untuk kelas menengah atas dan premium cukup tinggi pada kuartal I/2023, di mana masing-masing berada di 79,3 persen dan 84,5 persen.
Menurut Ferry, tingkat hunian mal-mal kelas menengah ke bawah yang masih rendah, salah satunya dipicu oleh tipikal dari bisnis mereka yang cenderung tidak bisa dinamis dalam melihat tren pusat perbelanjaan.
Di sisi lain, mal-mal kelas atas dan premium lebih berani untuk mengeluarkan modal untuk merenovasi ataupun memberikan tampilan yang lebih segar, bahkan mengganti tenant atau penyewa yang dianggap lebih mampu menarik banyak pengunjung.[redtp16]
Komentar
Posting Komentar