Langsung ke konten utama

HUT 51 REI, Ketua Umum REI: Tahun 2023 Proyeksi Pertumbuhan Sektor Properti 10 Persen, Menteri PUPR: Tahun 2024 Pemerintah Targetkan 70 Persen Rakyat Punya Rumah

 

Rakyat semakin berat untuk membeli rumah karena ancaman resesi global sudah mulai terasa dalam kehidupan masyarakat. Faktanya, omzet dan produksi sejumlah perusahaan menurun, sehingga mengakibatkan banyak pekerja di PHK atau dirumahkan

thepropertycom (JAKARTA). Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida dalam perayaan HUT ke 51 Asosiasi Pengembang Real Estat Indonesia (REI) yang digelar di Medan, Sumatera Utara mengatakan, proyeksi pertumbuhan sektor properti nasional tahun 2023 sekitar 10 persen atau lebih tinggi ketimbang realisasi tahun 2022 yang hanya sekitar 4,8 persen. 

"Pertumbuhan sektor properti nasional tahun 2023 terjadi karena sejumlah insentif, termasuk PPN DTP yang berakhir pada September 2022 lalu," kataTotok, Rabu (1/3/2023).

Apa yang disampaikan Totok tentang pertumbuhan sektor properti di tahun 2023, faktanya tidak berbanding lurus dengan kenyataan yang ada. Buktinya, rakyat masih sangat sulit untuk membeli rumah dalam strata rumah subsidi atau rumah sederhana (RS). 

Hal ini terjadi karena kenaikan harga rumah dan suku bunga bank dalam proses KPR yang  fluktuatif dan tidak meringankan beban ekonomi masyarakat kelas menengah bawah. 


Seperti diberitakan thepropertycom sebelumnya, Totok mengungkapkan bahwa sudah ada sosialisasi di REI, soal kenaikannya harga rumah subsidi di kisaran 4,89 persen.

 "Dulu kita sepakat kenaikan 7 persen. Akhirnya jadi sekitar 4,89 persen," kata Totok sambil menambahkan bahwa pembahasan soal kenaikan harga rumah subsidi sudah berlangsung sejak tahun 2021

Saat ini rakyat masih dalam masa transisi usai pandemi COVID-19 menuju recovery ekonomi. Kesulitan rakyat semakin berat untuk membeli rumah karena ancaman resesi global sudah mulai terasa dalam kehidupan masyarakat. Faktanya Sejumlah perusahaan omzet dan produksinya menurun sehingga mengakibatkan banyak pekerja di PHK atau dirumahkan. 

Beberapa waktu lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, terdapat 14 juta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia yang belum memiliki rumah layak huni.


"Kita harus siapkan rumah layak huni. Jadi masih ada 14 juta dari 70 juta orang yang belum memiliki rumah layak huni," kata Basuki dalam diskusi bertajuk 'Mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor perumahan' di Jakarta, Senin (27/12/2020) lalu. 

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sektor perumahan, pemerintah menargetkan 70 persen masyarakat di Indonesia dapat memiliki akses terhadap perumahan dan pemukiman layak, aman serta terjangkau.

"Target seluruhnya tercapai pada 2024," sambung Basuki.

Sedangkan hingga 2019 lalu, akses kepemilikan rumah layak huni tercatat baru mencapai 54,75 persen dan ditargetkan akan bertambah 13,25. Dengan demikian, skses kepemilikan rumah layak huni dapat mencapai 70 persen pada 2024 mendatang.

Melihat apa yang disampaikan Menteri PUPR, dikaitkan dengan pernyataan Ketua Umum DPP REI, maka tampak ada kesenjangan dalam penyediaan rumah bagi rakyat kelas menengah bawah. 

Tentu saja peran REI bukan hanya 'bermain' dalam siklus rumah mewah, tetapi juga harus berani sekaligus mendukung pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni untuk rakyat dengan harga yang terjangkau dan tidak 'terombang-ambing' dengan suku bunga KPR perbankan. 

Sinergitas pemerintah dan REI perlu diperkuat, agar rakyat Indonesia secara merata bisa membeli rumah dengan ringan dan mudah, tanpa terbeban dengan masalah ekonomi. Jadi kesimpulannya, mampukah REI dan pemerintah membantu rakyat untuk membeli rumah? Kita tunggu saja...[redtp17]



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SiteMinder's Hotel Booking Trends, Wisatawan Internasional ke Indonesia Meningkat Tahun 2023

Laporan tahunan SiteMinder Hotel Booking Trends mengungkapkan, wisatawan internasional ke Indonesia meningkat tahun 2023. thepropertycom (Jakarta) - SiteMinder, platform software yang membuka potensi pendapatan penuh dari hotel, telah meluncurkan laporan tahunan SiteMinder Hotel Booking Trends. Laporan menarik ini didasarkan pada analisis baru terhadap lebih dari 115 juta reservasi akomodasi tahun 2023 di seluruh dunia. Akomodasi di Indonesia tampak unggul dalam hal peningkatan kedatangan wisatawan internasional, lamanya wisatawan menginap di properti tersebut, serta waktu rata-rata pemesanan jika dibandingkan dengan hotel-hotel lain secara global. Temuan dari SiteMinder’s Hotel Booking Trends mengungkapkan, jumlah pengunjung internasional meningkat sebagai persentase dari semua kedatangan di hotel di Indonesia. Sebanyak 86 persen kedatangan di hotel berasal dari wisatawan internasional pada tahun 2023, meningkat dari 77% pada tahun 2022 dan 33% pada tahun 2021. Market Vice Preside

Jreng...!!! Ini 4 Produk Keluaran AQUA Elektronik Tahun 2024

Produk AQUA Elektronik diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap keluarga Indonesia.  propertycom , (Jakarta) - AQUA Elektronik gelar 4 produk premium berteknologi tinggi. Sebagai bagian dari Haier Group, AQUA Elektronik telah bertransformasi menjadi perusahaan yang menciptakan produk-produk elektronik berkelas high-end premium product. Peluncuran 4 produk elite AQUA dilakukan Jum’at siang (20/1/2024) di Jakarta.  Keempat produk premium yang diluncurkan itu adalah kulkas AQR-CTD746RAG(BK) yang menyediakan fitur Smart Control with Colorful Screen. Koneksi wifi yang ada pada kulkas ini dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol suhu dan mengatur isi kulkas langsung dari ponsel, plus dilengkapi dengan desain panel layar sentuh yang lebih berwarna. Selain itu fitur ABT Pro dapat menguraikan bakteri dan molekul bau menjadi karbon dioksida dan air, membunuh hingga 99,9% bakteri dan mencegah kontaminasi bahan. Lalu dengan teknologi Fresher Shield, kulkas ini mampu secara otomatis menge

Kendala Pembangunan Perumahan Rakyat Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045

Menjamurnya pengembang properti di Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek merupakan dampak nyata, atas meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap rumah dari tahun ke tahun.  Namun, dalam kenyataannya, pemerintah belum mampu memenuhi backlog perumahan rakyat di tahun 2023 yang mencapai 12,7 juta. Selain itu, rumah yang memenuhi standar layak huni, masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan Pemerintah dalam menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, diuraikan bahwa rumah layak huni dan terjangkau oleh rakyat, harus memenuhi beberapa syarat diantaranya keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan serta lingkungan yang sehat.  Keberadaan UU diatas menjadi kendala sekaligus dilema bagi sejumlah pengembang, karena pembangunan rumah layak huni membutuhkan biaya tinggi. Ini terjadi akibat naiknya harga bahan material bangunan, mahalnya biaya pembelian dan pembebasan lahan di seputar Jabodetabek